CATATAN PRAKARYA
4. Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan
dari Bahan Lunak
Pembuatan produk kerajinan harus memperhatikan unsur estetika dan ergonomis.
A. Unsur Estetika
Unsur estetika sering dikenal dengan istilah keindahan. keindahan adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mencerap objek seni atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keu (harmoni), keseimbangan (balance) dan kontras sehingga menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa senang.
B. Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis krya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi dan kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah sebagai berikut.
1). KEAMANAN (security), Yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan produk kerajinan tersebut.
2). KENYAMANAN (comfortable), yaitu kenyamanan apabila produk kerajinan tersebut digunakan.
3). KELUWESAN (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan. Produk kerajinan adalah produk terap/pakai, yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya.
Pembuatan produk kerajinan harus memperhatikan unsur estetika dan ergonomis.
A. Unsur Estetika
Unsur estetika sering dikenal dengan istilah keindahan. keindahan adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mencerap objek seni atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keu (harmoni), keseimbangan (balance) dan kontras sehingga menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa senang.
B. Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis krya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi dan kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah sebagai berikut.
1). KEAMANAN (security), Yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan produk kerajinan tersebut.
2). KENYAMANAN (comfortable), yaitu kenyamanan apabila produk kerajinan tersebut digunakan.
3). KELUWESAN (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan. Produk kerajinan adalah produk terap/pakai, yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya.
5. Motif
Ragam Hias Pada Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Berbagai motif ragam hias yang dapat digunakan untuk menghias karya kerajinan antara lain sebagai berikut.
A. Motif Realis
Motif realis ialah motif yang dibuat berdasarkan bentuk-bentuknya yang ada di alam sekitar seperti bentuk tumbuh-tumbuhan, bentuk hewan, bentuk batu-batuan, bentuk awan, matahari, bintang, bentuk pemandangan alam.
Berbagai motif ragam hias yang dapat digunakan untuk menghias karya kerajinan antara lain sebagai berikut.
A. Motif Realis
Motif realis ialah motif yang dibuat berdasarkan bentuk-bentuknya yang ada di alam sekitar seperti bentuk tumbuh-tumbuhan, bentuk hewan, bentuk batu-batuan, bentuk awan, matahari, bintang, bentuk pemandangan alam.
B. Motif Geometris
Motif
geometris adalah motif yang mempunyai bentuk teratur dan dapat diukur
menggunakan alat ukur contoh : bentuk segi tiga, empat, lingkaran, kerucut, dan
silinder.
Motif geometris
merupakan motif tertua dalam ragam hias karena sudah dikenal sejak zama
prasejarah. Motif geometris berkembang dari bentuk titik garis atau bidang yang
berulang dari yang sederhana sampai dengan pola yang rumit. Hampir diseluruh
wilayah nusantara ditemukan motif ini. Motif hias geometri antara lain meander,
pilin, lereng, banji, kawung, jlamprang, dan tumpal.
gambar 1.2 Motif geometris
sederhana
gambar 1.3 Motif geometris
abstrak
C. Motif Dekoratif
Pengertian
dekoratif adalah menggambar dengan tujuan mengolah suatu permukaan benda
menjadi lebih indah. Gambar dekoratif berupa gambar hiasan yang perwujudannya
tampak rata, kesan ruang jarak jauh dekat atau gelap terang tidak terlalu
ditonjolkan.
Untuk memperoleh
objek gambar dekoratif, perlu dilakukan deformasi atau penstiliran alami.
Bemtuk-bentuk objek di alam disederhanakan dan digayakan tanpa meninggalkan
bentuk aslinya. Misalnya bungan, hewan, tumbuhan yang digayakan. Kesan tentang
bunga, hewan, tumbuhan masih harus ada pada motif itu. Berikut contoh motif
dekoratif.
D. Motif Abstrak
Motif abstrak
merupakan motif yang tidak dikenali kembali objek asal yang digambarkan atau
memang benar-benar abstrak karena tidak menggambarkan objek-objek yang terdapat
di alam maupun objek khayalan gubahan objek alam serta tidak menggunakan unsur
tulisan yang terbaca. Motif abstrak disini menggunakan bentuk yang lebih bebas,
bukan geometris. Berikut contoh motif abstrak.
6. Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Ada beberapa
teknik yang dapat digunakan untuk membuat karya kerajinan dari bahan lunak
antara lain membentuk, mengayam, menenun, mengukir.
A. Membentuk
Teknik
membentuk biasanya digunakan untuk membuat karya kerajinan dari tanah liat.
Macam-macam teknik membentuk antara lain sebagai berikut.
1). Teknik Coil (lilin pilin)
Cara pembuatan
dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari merupakan teknik
pembentukan tanah liat yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan.
Bentuknya tidak terlalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh para seniman
dan pengrajin keramik.
2). Teknik Putar
Teknik pembentukan
dengan alat putar menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris)
dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh
para pengrajin keramik.
3). Teknik Cetak
Ada dua teknik
pembentukan kerajinan karya dari bahan lunak yaitu : cetak dan cetak berulang.
Teknik sekali cetak ialah teknik yang menghasilkan sekali cetakan dan tidak
dapat diperbanyak. Teknik cetak berulang ialah teknik mencetak yang dapat
memproduksi karya dengan jumlah yang banyak dengan bentuk dan ukuran yang sama.
Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah gips, seperti untuk cetakan berongga,
cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini
digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat-alat
rumah tangga : piring, cangkir, mangkok, dan gelas.
B. Menganyam
Teknik mengayam
dapat digunakan untuk pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak denga
karakteristik tertentu. Bahan baku yang digunakan untuk membuat karya kerajinan
dengan teknik menganyam ini berasal dari berbagai macam tumbuhan yang diambil
seratnya, seperti rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, dan lain-lain. Contoh
karya kerajinan menganyam, keranjang, tikar, topi dan tas.
C. Menenun
Teknik menenun pada
dasarnya hampir sama dengan teknik menganyam, perbedaannya hanya pada alat yang
digunakan. Kerajinan menenun menggunakan alat yang disebut lungsin dan pakan.
Pada beberapa daerah wilayah nusantara terdapat kesamaan teknik namu berbeda
dalam ragam hiasnya. Hal inilah yang menjadi ciri khas dari suatu daerah dengan
daerah lain. Misalnya kain ulos dari Batak, Kain tipis dari Lampung, kain torso
dari Jepara, kain songket yang dibuat di Sumatra, Bali, Kalimantan, dan
Sumbawa.
D. Membordir
Ketika memakai
pakaian, hal yang perlu diperhatikan selain mempertimbangkan aspek kegunaan dan
kenyamanan, perlu juga diperhatikan aspek keindahannya. Salah saru yang dapat
ditonjolkan dari pakaian dan kebutuhan sandang lainnya adalah hiasannya.
Disamping batik, penerapan motif atau ragam hias pada pakaian dapat juga
diterapkan benang pada kain. Istilah lain yang hampir sama dengan bordir adalah
sulam.
E. Mengukir
Teknik mengukir
merupakan kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda
yang diukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain
ukiran tembus, ukiran rendah, ukiran tinggi, ukiran utut. Pada umumnya, teknik
mengukir diterapkan pada bahan kayu. Namun, teknik ini dapat pula diterapkan
pada bahan lunak seperti sabun padat dan lilin.






Komentar
Posting Komentar